Hijrah bisa dimaknai dengan dua makna: secara
bahasa maupun secara syar’i. Secara bahasa hijrah dapat dimaknai
sebagai “meninggalkan apa saja yang Allah SWT larang”. Inilah yang
dipahami dari sabda Rasulullah saw., “Seorang yang berhijrah adalah
yang meninggalkan apa saja yang Allah larang.” (HR al-Bukhari dan
Muslim).
Adapun secara syari’i, para ulama memaknai hijrah sebagai berpindah
dari negeri kufur (darul kufur) ke Negara Islam (Darul Islam)”.
Makna hijrah secara bahasa maupun secara syar’i ini kemudian dhimpun
dalam pernyataan Raqib al-Isfahani, pakar leksiografi al-Quran, saat ia
berpendapat bahwa sebagai istilah kata hijrah bisa mengacu pada tiga
pengertian: 1) meninggalkan negeri kafir (darul kufur) menuju Negara
Islam (Darul Islam), seperti hijrah Rasulullah saw. dari Makkah ke
Madinah; 2) meninggalkan syahwat, akhlak yang buruk dan dosa-dosa menuju
ketaatan dan kebaikan yang Allah SWT telah perintahkan; 3) mujahadah
an-nafs atau menundukkan hawa nafsu untuk mencapai ketakwaan yang
hakiki.
Terkait dua poin terakhir, alhamdulillah, inilah yang akhir-akhir ini
sedang tren. Banyak artis, tokoh terkenal bahkan orang awam yang
“hijrah” dari kehidupan “jahiliah” menuju kehidupan Islam; dari maksiat
menuju taat.
Pasca “hijrah”, banyak artis, misalnya, menutup aurat rapat-rapat dan
berjilbab. Mereka meninggalkan dunia hiburan dan mulai mendalami agama
Islam. Mereka pun mencari pekerjaan dan lingkungan baru yang islami agar
tak mudah kembali terpengaruh.
Semoga kita pun bisa “hijrah” seperti mereka dan bisa istiqamah di dalamnya.
Sumber : https://cintaquran.com/publik/2017/09/19/dua-makna-hijrah/
bahasa maupun secara syar’i. Secara bahasa hijrah dapat dimaknai
sebagai “meninggalkan apa saja yang Allah SWT larang”. Inilah yang
dipahami dari sabda Rasulullah saw., “Seorang yang berhijrah adalah
yang meninggalkan apa saja yang Allah larang.” (HR al-Bukhari dan
Muslim).
Adapun secara syari’i, para ulama memaknai hijrah sebagai berpindah
dari negeri kufur (darul kufur) ke Negara Islam (Darul Islam)”.
Makna hijrah secara bahasa maupun secara syar’i ini kemudian dhimpun
dalam pernyataan Raqib al-Isfahani, pakar leksiografi al-Quran, saat ia
berpendapat bahwa sebagai istilah kata hijrah bisa mengacu pada tiga
pengertian: 1) meninggalkan negeri kafir (darul kufur) menuju Negara
Islam (Darul Islam), seperti hijrah Rasulullah saw. dari Makkah ke
Madinah; 2) meninggalkan syahwat, akhlak yang buruk dan dosa-dosa menuju
ketaatan dan kebaikan yang Allah SWT telah perintahkan; 3) mujahadah
an-nafs atau menundukkan hawa nafsu untuk mencapai ketakwaan yang
hakiki.
Terkait dua poin terakhir, alhamdulillah, inilah yang akhir-akhir ini
sedang tren. Banyak artis, tokoh terkenal bahkan orang awam yang
“hijrah” dari kehidupan “jahiliah” menuju kehidupan Islam; dari maksiat
menuju taat.
Pasca “hijrah”, banyak artis, misalnya, menutup aurat rapat-rapat dan

Islam. Mereka pun mencari pekerjaan dan lingkungan baru yang islami agar
tak mudah kembali terpengaruh.
Semoga kita pun bisa “hijrah” seperti mereka dan bisa istiqamah di dalamnya.
Sumber : https://cintaquran.com/publik/2017/09/19/dua-makna-hijrah/
0 komentar:
Posting Komentar